CHAPTER 1
Sastra adalah bagian tak terpisahkan dari hidupku. Aku pecinta Sastra. Hari – hariku selalu dipenuhi dengan sastra. Sastra begitu memikat, menghipnotis pikiranku sehingga aku terjun ke dalam dunianya.
Sastra bagiku adalah sebuah karya agung, yang sulit terdefinisikan kata-katanya. bayangkan saja imajinasi yang muncul kemudian digoreskan itu tidak mudah untuk semua orang, dengan ukiran kalimat yang sulit diterjemahkan, aku ingat kata Raditya Dika “ Janganlah kamu menjadi Penulis, karna menjadi Penulis itu banyak saingan”..
(Hahaha :P bang Radit ada – ada aja Yach )
Jujur aku suka baca buku, entah itu novel dan puisi – puisi Kahlil Gibran,,satu lagi tak ketinggalan Chairil Anwar sang pujangga Favoritku waktu aku masih SD – SMP . semua karya Chairil Anwar aku suka dengan binatang jalangnya.
Tapi, pas menginjak bangku kuliah, teman – temanku terkejut, mereka bahkan nyaris tak percaya, ketika jurusan yang aku pilih sangat jauh berbeda dengan hobyku sehari – hari. Yahhh... aku tahu Tuhan punya rahasia dibalik semua ini. TARBIYAH adalah jurusan di bangku kuliahku saat ini,entahlah !
Sebelumnya aku ingin menceritakan ini kepada kalian semua.
Dulu sebelum aku mendaftar di Kampusku yang skarang lebih dikenal dengan IAIN tepatnya di Kota Palu, aku memilih kampus yang jurusannya sesuai hobiku, satu hari sebelumnya aku mendaftar ditemani tanteku, ketika kami bertanya – tanya tentang jurusan Sastra,, ternyata kampusnya jauh dari perkotaan. Spontan tanteku kaget,,katanya “itu terlalu jauh untukmu,nak. Naik taxi dua kali malah.
Dalam hatiku
,,”wahhh...jangan2 modus nichh..biar aku ga’ kuliah,,tapi setelah berpikir
untuk kesekian kalinya...benar juga yachh..”ntar kalo di culik sama sopir taxi,,trus
dibawah ke Hutan,,,,(ahhhhh....pikiran yang konyol)
Esoknya, tanteku mulai mendaftarkan aku di
salah satu Kampus yang tidak jauh beda dengan kampus pertama kalinya aku
mendaftarkan. Aku pikir daripada aku ga’ kuliah mending jalanin aja. Padahal
aku jebolan Pondok Pesantren,,tapi minat untuk masuk di kampus yang skarang aku
kuliahin itu sumpah nggak pernah terbesit dalam pikiranku. Dan ternyata Tuhan
punya maksud lain dari harapanku itu, Dia malah memberikan apa yang aku
inginkan.
Hari pun berganti bulan, aku menjadi
Mahasiswi dengan Background “Islamich
Education”, lagi – lagi sastra telah ku tinggalkan.
Aku ingat, ibuku pernah cerita : bahwa ia
ingin menjadi seorang guru. Tapi, sayangnya cita – cita itu terhambat dikarenakan
ekonomi yang belum stabil. Dan sekarang akulah anaknya , yang akan meneruskan
cita – cita itu. Walaupun sejak SD – SMA aku pernah bermimpi untuk jadi penulis
yang budiman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar