Blogger Widgets

counters

Jumat, 27 Februari 2015

BAB III METODE PENELITIAN



BAB III

METODE PENELITIAN


A.       Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan asumsi yang mendasari dalam menggunakan pola pikir yang digunakan untuk membahas obyek penelitian. Dalam penulisan karya ilmiah ini, peneliti menggunakan  pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan seperti ini karena peneliti sangat berkeyakinan akan kevalidan data dan penelitian yang diperoleh. Oleh karena itu, Peneliti akan konsentrasi sehingga data benar-benar bersumber dari lokasi tersebut. Pendekatan yang dimaksud adalah:
Penelitian yang mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, sehingga penulis dapat menemukan kepastian dan keaslian data untuk diuraikan sebagai hasil penelitian yang akurat. Penelitian yang bersifat deskriptif menurut Suharsimi Arikunto lebih tepat apabila menggunakan kualitatif.[1]

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, alasan lain peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena masalah yang diteliti bersifat alami. Hal ini sejalan dengan pendapat  Lexy J. Maleong yang mengatakan bahwa:
“Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan suatu penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami”.[2]



Adapun pertimbangan pendekatan kualitatif ini sebagai berikut :
1.      Penyesuaian pendekatan kualitatif lebih mudah apabila berhandapan dengan kenyataan ganda.
2.      Bersifat langsung antara penelitian dengan responden.
3.      Lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.[3]

Penelitian ini lebih mendekatkan kesesuaian dengan topik kajian skripsi ini, maka Peneliti melakukan pendekatan dalam bentuk “pendekatan kualitatif”, yakni Peneliti lebih menitik beratkan kepada kegiatan penelitian di lokasi dalam melakukan penelitan yang ada, yang berkaitan dengan optimalisasi manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 5 Pagimana Kabupaten Banggai.
B.       Rancangan Penelitian
Kegiatan penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Penelitian suatu proses yang merupakan rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu yang saling mendukung satu sama lainnya agar penelitian yang dilakukan mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan akurat.
C.       Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan peneliti jadikan objek penelitian ini yaitu               SMP Negeri  5 Pagimana Kabupaten Banggai. Berdasarkan pertimbangan bahwa ingin mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan guru dalam mengelola kelas sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam. Sekolah ini merupakan sekolah menengah petama di Wilayah Kecamatan Pagimana, tepatnya berada di Desa Tintingan Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai. Selain itu sekolah tersebut memiliki siswa yang mayoritas anak  Petani, karena sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Tintingan adalah dengan berkebun,  sebagian kecilnya pedagang dan nelayan.
D.      Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti sebagai instrumen penelitian sekaligus sebagai pengumpulan data atau pengamat penuh. Penulis tentunya bertindak sebagai peneliti secara menyeluruh  dari aktivitas yang diselenggarakan di SMP Negeri 5 Pagimana Kabupaten Banggai. Pengamatan ini dilakukan untuk menghasilkan data yang dibutuhkan sebagai bahan referensi atau data pendukung guna menghasilkan karya ilmiah yang bermutu.
Karena itu perlu adanya kerja sama dari semua pihak terutama informan sebagai pemberi data yang otentik yang erat kaitannya dengan data yang peneliti butuhkan.
E.       Data dan Sumber Data
1.        Jenis Data
Data adalah bagian-bagian khusus yang membentuk dasar-dasar analisis. Data meliputi apa yang dicatat Penulis secara aktif selama penelitian. Data adalah bukti sekaligus isyarat. Data dikumpulkan secara hati-hati, melayani sebagai fakta yang tegar menghemat atau mengamankan penulisan yang akan penulis lakukan dari spekulasi yang tidak ditemukan.

2.        Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini yakni:
a.         Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada SMP Negeri 5 Pagimana Kabupaten Banggai yang dilakukan melalui wawancara, observasi, dan alat lainnya.
b.        Data sekunder adalah merupakan data yang diperoleh dari hasil dokumentasi yang dapat menunjukkan kondisi objektif pada SMP Negeri 5 Pagimana Kabupaten Banggai seperti sarana dan prasarana, keadaan guru, keadaan siswa dan sebagainya.
F.       Teknik Pengumpulan Data
Penelitian penggunaan metode yang tepat amat diperlukan untuk menentukan teknik dan alat pengumpul data yang akurat dan relevan. “Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang relevan memungkinkan diperolehnya data yang objektif”.[4] Selanjutnya untuk memperoleh data yang objektif, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1.        Teknik Observasi
Observasi adalah “pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian”.[5] Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.  Dalam hal ini,  Peneliti berada bersama objek yang diselidiki sehingga diperoleh data yang akurat, valid dan memadai. Hal-hal yang diobservasi atau diamati meliputi keadaan dalam mengelola kelas, seperti suasana dalam melakukan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam serta sarana dan prasarana yang menunjang dalam proses pembelajaran guru dan siswa.
2.        Teknik Wawancara
Teknik wawancara yaitu cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data.[6] Dalam pelaksanaannya, teknik wawancara dapat dibedakan kedalam teknik wawancara langsung dan teknik wawancara tidak langsung. Teknik wawancara langsung, yaitu teknik pengumpulan data dengan mempergunakan pedoman wawancara sebagai alatnya, sedangkan teknik wawancara tidak langsung yaitu menggunakan alat pengumpul data berupa cek list. Dalam penelitian ini, Penulis hanya menggunakan satu teknik saja yaitu wawancara langsung, sehingga diharapkan penelitian dapat dilakukan  dengan efektif dan efisien dalam menjaring atau memperoleh data-data yang diperlukan dan dianggap sesuai dengan rancangan awal penelitian.  Adapun yang Penulis wawancarai adalah Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Pagimana, guru Pendidikan Agama Islam dan beberapa siswa yang dianggap kompeten dengan masalah ini.
3.        Dokumentasi
Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data melalui dokumentasi atau gambar. Dokumentasi yang dimaksudkan dalam pembahasan  skripsi ini adalah berupa foto tentang keadaan sekolah secara fisik, foto tentang suasana pembelajaran dalam mengelola kelas, serta foto Peneliti bersama para responden pada saat meneliti kegiatan proses belajar mengajar di kelas.
G.      Teknik Analisis Data
Setelah sejumlah data dan keterangan Penulis  kumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari tiga jenis, yaitu :
1.        Reduksi data, Menurut Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman sebagaimana dikutip Tjeptjep Rohendi :
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan, sebagaimana kita ketahui reduksi data berlangsung terus menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung.[7]

Penulis maksudkan dengan reduksi data adalah kegiatan merangkum data yang ada di lapangan, kemudian mengambil dari beberapa data yang dianggap mewakili untuk dimasukkan dalam pembahasan ini.
2.        Penyajian data, yaitu menyajikan data yang telah direduksi dalam model-model tertentu untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran terhadap data tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman, sebagaimana dikutip  Tjeptjep Rohendi mengemukakan : “Alur penting kedua dari analisis adalah penyajian data, yakni sekumpulan informasi yang tersusun memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan”.[8]
3.        Verifikasi data, yaitu adanya suatu pengambilan kesimpulan yang dilakukan oleh Peneliti terhadap data tersebut. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Mattew B. Miles, et.al, yakni: “Kegiatan analisis ketiga yang paling penting adalah menarik kesimpulan atau verifikasi”.[9] Artinya, setelah semua kegiatan menganalisis data selesai (reduksi dan penyajian), maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menarik kesimpulan (verifikasi).
H.      Pengecekan Keabsahan Data
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Lexy J. Moleong   dalam buku “metodologi penelitian kualitatif”, bahwa:
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) menurut versi “positivisme” dan disesuaikan dengan tuntunan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri.[10]

Pengecekan keabsahan data dalam suatu penelitian kualitatif yang dibutuhkan untuk mendapatkan validitas dan tingkat kredibilitas data yang diperoleh. Dengan demikian Penulis melakukan dengan cara mengadakan peninjauan kembali, apakah semua faktor sebagai analisis dari seluruh data yang diperoleh, memang benar dan terjadi di lokasi tempat diadakannya penelitian tersebut yakni SMP Negeri 5 Pagimana Kabupaten Banggai. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dan keraguan terhadap data yang diperoleh baik itu pada diri Penulis sendiri maupun pembaca sehingga dikemudian hari nanti tidak ada yang dirugikan.


[1] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Ilmiah, Suatu Pendekatan Praktek (Ed. II, Cet. IX; Jakarta:Rineka Cipta, 1993), h.209

[2] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. XIII; Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h.4
[3] Ibid, h. 6
[4] Moleong, Lexy, Op Cit, h. 135

[5] Ibid
[6] Ibid, h. 165.
[7] Mattew B, Milles, A. Michael Huberman, Quantitative Data Analisis. Diterjemahkan oleh Tjeptjep Rohendi, Analisis Data Kualitatif, (Cet.III ;Jakarta: UI-Pres,1992), h.16

[8] Ibid, h. 17
[9] Ibid., h.19.

[10] Lexy J. Moleong, Op. Cit., h. 171.

Tidak ada komentar: